Friday, January 07, 2005

being an antisocialist too a socialist

Menarik diperhatikan bahwa seorang yang sedang meng-internet adalah seorang sosialis dan seorang antisosialis pada saat yang sama. Ini sebuah hal yang baru kusadari saat internet hadir membawa komunitasnya sendiri di sebuah organisasi yang sedang kupegang saat ini.
Bila diperhatikan dengan seksama orang yang sedang surfing atau browsing itu sedang menjadi mahluk sosial yang sangat aktual-bagi teman-temannya yang juga berpartisipasi dalam dunia maya- tapi saat itu juga menjadi sangat terputus bagi dunia sebenarnya dunia luar. Ia tak akan mau diganggu dan tak ingin peduli dengan kejadian-kejadian sekitarnya, suatu hal yang sangat paradoks sekaligus ironis, pada saat internet diharapkan menjadi pendobrak dunia informasi, ia juga menghancurkan informasi sebenarnya, informasi yang diperlukan oleh orang-orang yang ingin berkomunikasi jarak dekat.

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Internet dah ditemuin berpuluh-puluh tahun lalu. Tepatnya sudah digunakan militer Amerika sebagai sarana berkomunikasi.

Liat aja fenomena sekarang. Gw ngasih komentar di blog lo, padahal lo lagi rapat evaluasi selasar sekarang. Salahkah dengan cara itu?

Hmm, manusia sedang berevolusi

Saran gw, bisa baca buku Onno W. Purbo "Filosofi naif di dunia Cyber". Bisa minjem ke gw. Buku ini tidak seperti buku Onno pada umumnya yang membahas hal teknis.

-za,

2:31 AM  
Blogger ikram said...

ada ungkapan yg lebih tepat, datangnya dari Drs. Arif (bukan yg sering disebut2 Harry Roesli itu, tapi ini temen deket kita sendiri kok,). Kata dia, kalo orang itu di depan komputer, dia jadi punya kecenderungan autis. Diajak ngomong gak nyahut. Ditanya nggak jawab, kalo jawab pun biasanya lama dan nggak nyambung. Ya, semacam berasyik-masyuk dengan dunia-nya sendiri.
Autis!

7:30 PM  

Post a Comment

<< Home